Sinar Global Consultant Perusahaan Jasa Traning dan Consulting,Pusat Training profesional terpercaya Spesialist Assesment Water Treatment Plant,ISO, QHSE/K3, Laboratory, Food, Pengolahan Limbah, Lingkungan. Registrasi info Lanjut Call: 082-139125256 | 031-3977660
WA:082139125256,DESIGN ANAEROBIC SYSTEM WASTE WATER TREATMENT FOR INDUSTRY,KOTA BANDUNG
DESIGN ANAEROBIC SYSTEM WASTE WATER TREATMENT FOR INDUSTRY
bandung dengan penduduk yang sudah mencapai 3 juta jiwa saat ini sudah
mengoperasikan 34 pusat perbelanjaan dan jumlah ini akan terus meningkat, seiring dengan
peningkatan pertumbuhan perekonomian kota. Air limbah dari pusat perbelanjaan,
disamping air limbah dari kegiatan perkotaan lainnya, telah mencemari air sungai di dalam
kota. Pengoperasian IPAL (instalasi pengolahan air limbah) untuk setiap kegiatan yang
menghasilkan air limbah menjadi hal yang sangat mendesak saat ini. Banyak pilihan IPAL
yang ditawarkan di internet, namun perlu dikaji kinerjanya agar yang dipilih untuk
diimplementasikan di Pusat Perbelanjaan benar-benar kinerja IPAL yang terbaik. Telah
banyak hasil penelitian yang menunjukkan keunggulan dari proses biologis secara
anaerobic dibandingkan dengan proses secara aerobic. Dalam proses IPAL secara anaerobic
ada pilihan memakai prinsip attached growth atau suspended growth. Dengan
membandingkan kinerja IPAL Anaerobic Filter (attached growth) dan Anaerobic Baffled
Reactor (suspended growth) dengan beberapa kriteria seperti : volume bangunan, luas lahan
yang dibutuhkan, efisiensi removal, kualitas effluent, biaya konstruksi, telah diperoleh
kesimpulan bahwa IPAL Anaerobic Filter lebih baik kinerjanya jika dipakai untuk IPAL
Pusat Perbelanjaan di kota Surabaya.
Kata kunci : Kinerja IPAL, Anaerobic Filter, Anaerobic Baffled Reactor
1. Pendahuluan
Kota Surabaya dengan penduduk yang sudah
mencapai 3 juta jiwa saat ini sudah
mengoperasikan 34 pusat perbelanjaan menurut
Wikipedia, dan jumlah ini diperkirakan akan
terus meningkat seiring dengan peningkatan
pertumbuhan perekonomian kota. Banyak
aktivitas di dalam pusat perbelanjaan yang
menghasilkan air limbah, seperti aktivitas food
court, aktivitas salon kecantikan, aktivitas toilet,
aktivitas cleaning service. Produksi air limbah ini
umumnya berfluktuasi sesuai dengan jam
pengoperasian pusat perbelanjaan. Secara umum
di Kota Surabaya pusat perbelanjaan beroperasi
selama 12 jam dari jam 9 pagi hari sampai jam
21 malam hari. Air limbah dari pusat
perbelanjaan, disamping air limbah dari kegiatan
perkotaan lainnya, telah cukup lama mencemari
air sungai di dalam kota Surabaya yang
tercermin dari hasil perhitungan daya dukung
sungai (anonim, 2008). Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup Indonesia (anonim, 2012)
juga menempatkan provinsi di pulau Jawa berada
pada indeks terbawah dari provinsi-provinsi se
Indonesia, yaitu DKI Jakarta (41,31), Banten
(49,98), Jawa Tengah (49,82), Jawa Barat
(50,90), dan Jawa Timur (54,49). Semakin
rendah nilai indeks kualitas lingkungannya
semakin buruk kualitas lingkungan tersebut.
Salah satu kesimpulan IKLH Indonesia ini
menyatakan bahwa pencemaran air sungai adalah
masalah lingkungan yang paling utama di setiap
propinsi, sehingga rekomendasi pertamanya
adalah bahwa kegiatan pengelolaan lingkungan
hidup sebaiknya diprioritaskan pada
pengendalian pencemaran air sungai, terutama di
Pulau Jawa. Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 82 tahun 2001 (Anonim, 2001) ada 4
klasifikasi sungai dimana setiap klasifikasi
sungai mempunyai persyaratan baku mutu
kualitas air sungai yang berbeda. Baku mutu air
limbah yang dibuang di sungai klas 1 lebih ketat
dibandingkan dengan baku mutu air limbah yang
dibuang di sungai klas 2, 3, dan 4.
Garcia et al (2007), telah mengevaluasi
efektivitas Program Pengendalian Pencemaran
dan Evaluasi dan Penilaian Peringkat (PROPER)
di Indonesia. Di sisi lain Fulazzaky (2010),
menulis bahwa penurunan kualitas air sungai
Citarum meningkat dari tahun ke tahun karena
meningkatnya beban pencemar yang dibuang
tanpa pengolahan dari kota Bandung bagian
hulu. Burroughs (2011) telah menguraikan
pencemaran di New York sejak 1664 oleh
aktivitas penduduk yang membuang air
limbahnya ke saluran drainase yang bermuara ke
sungai dan laut. Bersamaan dengan air limbah
domestik diperkotaan, air limbah fasilitas rumah
sakit juga telah ikut mencemari lingkungan
dibanyak kota di dunia.