Langsung ke konten utama
Analisis Kualitas Dan Pengendalian Pencemaran Air Limbah Di Kali,wa.082139125256
Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas manusia dibuang ke kanal. Sekitar 60% pencemaran Kali Surabaya berasal dari limbah domestik (Fatnasari dan Hermana, 2010). Sedangkan air Sungai Surabaya memasok sekitar 96% dari kebutuhan air baku Perusahaan Air Minum Kota Surabaya (Herera et al., 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat polusi dan memprioritaskan strategi pengendalian pencemaran air Sungai Surabaya menggunakan AHP (Analitycal Hierarchy Processes). Data sekunder berupa data kualitas air Sungai Surabaya yang terdiri dari suhu, TSS, pH, BOD, COD, DO, nitrat, amonia, kromium, tembaga, nitrit, minyak, deterjen, fenol, total coli, dan feses coli dibandingkan dengan air standar kualitas kelas 2 berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun 2001. Kemudian menentukan status kualitas Sungai Surabaya menggunakan metode indeks pencemaran berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003. Analisis strategi untuk mengendalikan pencemaran air Sungai Surabaya diperoleh setelah kuesioner didistribusikan ke Dinas Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Layanan Pekerjaan Umum Irigasi, Perum Jasa Tirta, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, PDAM dan Tokoh Masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter polutan airKali Surabaya adalah TSS, BOD, DO, nitrit, minyak, dan fenol. Selain itu, status kualitas air Sungai Surabaya termasuk kontaminasi ringan. Hasil dari program AHP menunjukkan bahwa strategi untuk mengendalikan pencemaran air Sungai Surabaya lebih terfokus pada kegigihan dalam mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Masalah utama dari Sungai Surabaya saat ini adalah air limbah yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang sebagian besar dibuang ke sungai. Sekitar 60% pencemaran Sungai Surabaya berasal dari air limbah domestik (Fatnasari dan Hermana, 2010). Infact, sekitar 96% dari ekstrak air dari Perusahaan Daerah Air Minum Surabaya (PDAM) dari sungai ini (Herera et al, 2013). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat polusi dan menentukan prioritas strategi pengendalian pencemaran air di Sungai Surabaya menggunakan Analytical Hierarchy Processes (AHP). Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data sekunder pada parameter kualitas air: suhu, TSS, pH, BOD, COD, DO, nitrat, nitrit, amonia, kromium, tembaga, minyak, deterjen, fenol, coli total, dan feses coli. Data akan dibandingkan dengan stream standar. Kemudian status kualitas air Sungai Surabaya ditentukan dengan menggunakan metode indeks polusi sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 115/2003. Analisis strategi untuk mengendalikan air Sungai Surabaya dilakukan dengan kuesioner dan metode wawancara langsung ke Badan Lingkungan Provinsi Jawa Timur (BLH), Dinas Pekerjaan Umum Irigasi, Perum Jasa Tirta I, Layanan Industri dan Perdagangan, PDAM dan beberapa komunitas berpengaruh di masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter pencemar air di Sungai Surabaya adalah TSS, BOD, DO, nitrit, minyak dan fenol. Status kualitas air Sungai Surabaya dikategorikan rendah polusi. Dari hasil AHP, strategi untuk mengendalikan pencemaran air di Sungai Surabaya harus difokuskan pada aspek sosial yang lebih fokus pada pemeliharaan peraturan yang ada.