analisis pencemaran air limbah dan manfaat air limbah dalam lingkungan,WA:082139125256


Seperti pemahaman kita tentang sosiologi secara umum, sosiologi lingkungan masih mengkaji tentang hubungan antar manusia atau mengkaji tentang sosial ( social life).sosiologi lingkungna dapat diartikan sebagai arena kepentingan yang tumbuh dalam pengetahuan lingkungan dan hubungan produksi pengetahuan lingkungan dengan politik dan gerakan lingkungan. Dalam tulisan F. Buttel  (1996) dinyatakan bahwa sosiologi lingkungan bisa dikembangkan dari sosiologi pedesaan. Kajian komunikasi lingkungan kemudian diperluas, terutama ketika para sosiologi mencurahkan perhatian pada kemunculan gerakan lingkungan saat memperingati Hari Bumi pada musim semi di Amerika. Lingkungan dengan kehidupan sosial tidak dapat dipisahkan. 
Manusia tidak dapat bebas mengembangkan diri tanpa menyesuaikan dengan lingkungan atau dalam kalimat lain, kebebasan manusia pasti lingkungan sedikit banyak akan membatasi. John J. Macionis menyatakan para ilmuan sosiologi bisa menjelaskan hubungan antara masyarakat dan lingkungan karena masalah lingkungan muncul tidak dengan sendirinya, melainkan sebagai akibat tindakan khusus yang diperbuat manusia. Dalam tulisan Pramudya Sunu (2001) menyatakan bahwa terdapat dua jenis bencana akibat rusaknya daya dukung lingkungan.
Pertama, kerusakan karena faktir internal, yakni kerusakan yang berasal dari alam sendiri
Kedua, kerusakan karena faktor eksternal, kerusakan lingkungan yang berasal dari perilaku manusia.
Dalam tahap ini paham yang sering dikenal sebagai antroposentrisme berkembang pesat. Antroposentrisme merupakan simbol kerakusan manusia sistemik yang tidak hanya bersifat individual, tetapi terlekat pada teknologi, ilmu pengetahuan, sistem ekonomi, dan struktur kekuasaan para pemegang kekuasaan dan pemegang otoritas. Oleh karena itu, bisa dipahami mengapa isu lingkungan sekarang sangat tidak bisa dilepaskan dari kebijakan yang notabenenya wilayah politik? Hal ini berhubungan erat dengan antroposentrisme yang memunculkan kebijakan yang selalu saja mengabaikan lingkungan. 
Persoalan lingkungan otomatis merupakan persoalan kebijakan. Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa persoalan lingkungan termasuk persoalan politik. Meningkatkan kekuasaan hanya bisa dilakukan denga upaya meningkatkan kekayaan nasional. Kekayaan diciptakan untuk melaqyani kekuasaan dan meningkatkan kekayaan itu selaras dengan tujuan meningkatkan kekuasaan. Ini berarti bahwa hampir tidak bisa dibedakan antara kekuasaan dengan kekayaan ( Smelser, 1987: 14, Green & Soetrisno, 1994: 32). Inilah yang menyatakan ada hubungan kuat antara sumber daya alam dengan politik suatu negara. Ketka sumber daya dikuasai dan dikontrol oleh negara, berarti persoalan sumber daya telah masuk dalam wilayah politik.
Sebenarnya jika sumber daya alam dimanfaatkan kalau hanya mengikuti kebutuhan masing-masing secara individu, ia akan memiliki kemampuan meregenerasi dengan sendirinya. Hanya yang terjadi, penggunaan sumber daya alam tidak memperhatikan daya dukung lingkungan, akibatnya lingkungan rusak dimana-mana dan besar kemungkinan tidak terselamatkan. Jadi, syarat kenaikan kualitas hidup harus diupayakan bersamaan dengan ditekannya konsumsi SDA dan pencemaran ( Philip Kristanto, 2002: 43).
Akibatnya dampak langsung yang diterima masyarakat adalah bencana alam yang terjadi silih berganti.
“ paduan suara yang semakin berkembang menunjukkan bahwa akar dasar malapetaka lingkungan terletak dalam sikap, nilai, persepsi, dan pandangan dunia dasar kita pegang “ (Mary Evelyn Tucker & John A. Grim, 2003: 206)”.
Pencemaran (polusi) adalah proses masuknya polutan ke dalam suatu lingkungan sehingga menurunkan mutu lingkungan. Pencemaran dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu pencemaran udara, pencemaran air, dan pencemaran daratan. Pencemaran yang menjadi topik bahasan ini mengenai pencemaran air.
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi ini tidak ada air. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainnya. Air dapat tercemar apabila air tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada faktor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air.
Rusaknya lingkungan air, berbentuk pencemaran di sungai-sungai dan menurunnya kadar air di muka bumi sebagai akibat terlalu seringnya dieksploitasi. Kotornya sungai-sungai kita, selain disebabkan oleh limbah rumah tangga, juga oleh adanya limbah-limbah pabrik yang tidak dikelola secara baik.
Komponen pencemaran air menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Komponen yang menyebabkan terjadinya pencemaran air  dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Bahan buangan padat
2.      Bahan buangan organik
3.      Bahan buangan anorganik
4.      Bahan buangan olahan bahan makanan
5.      Bahan buangan cairan berminyak
6.      Bahan buangan zat kimia
7.      Bahan buangan berupa panas.

Sedangkan berdasarkan cara pengamatannya, pengamatan indikator dan komponen pencemaran air lingkungan  dapat digolongkan menjadi:
1.      Pengamatan secara fisis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu air, perubahan rasa dan warna air.
2.      Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan zat kimia yang terlarut, perubahan PH.
3.      Pengamatan secara biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada di salam air, terutama ada tidaknya bakteri patogen.
Ketiga macam pengamatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Masing-masing saling mengisi agar diperoleh hasil pengamatan yang lengkap dan cermat. Air yang tercemar dapat mengakibatkan kerugian besar bagi manusia. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa air menjadi tidak bermanfaat lagi dan juga air dapat menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Air lingkungan yang kotor karena tercemar oleh berbagai macam komponen pencemar menyebabkan lingkungan hidup menjadi tidak nyaman unruk dihuni. Pencemaran air dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi, yaitu kematian. Kematian dapat terjadi karena pencemaran yang terlalu parah sehingga air telah menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air dapat berupa penyakit menular, dan penyakit tidak menular.

Postingan Populer