water treatment&wastewater treatment training,WA:082139125256

                                                             


Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air limbah cair tahu, menganalisis kualitas air sungai yang disebabkan oleh limbah industri tahu, dan menganalisis pengaruh limbah cair limbah tahu terhadap air sungai. Metode pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan limbah cair tahu tanpa pengolahan di IPAL untuk parameter suhu, TSS, COD dan pH melebihi baku mutu, sedangkan limbah tahu yang diolah di IPAL mengandung kadar BOD dan COD yang melebihi baku mutu limbah. Kondisi kualitas air sungai dari titik sebelum bercampur limbah tahu menuju ke titik setelah bercampur limbah tahu mengalami penurunan kualitas yang ditunjukkan adanya parameter kimia dan fisika yang melebihi baku mutu. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa limbah cair tahu berpengaruh pada menurunnya kualitas air sungai di daerah penelitian.

Kualitas air merupakan salah satu faktor penting untuk mengetahui apakah suatu sumber air tersebut dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia, seperti kebutuhan air minum, pertanian, perikanan, maupun digunakan untuk keperluan lainnya. Kualitas air adalah kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain di dalam air (Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air dalam Effendy (2003). Daerah penelitian meliputi Sungai Klego yang berada di Desa Leses Kecamatan Manisrenggo, Sungai Panggang di Desa Somopuro Kecamatan Jogonalan, Sungai Puluhan Utara di Desa Bono Kecamatan Tulung, dan Sungai Macanan di Desa Karanganom Kecamatan Klaten Utara yang dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan limbah cair tahu. Sentra industri tahu yang menjadi lokasi penelitian hampir semua mengolah limbah cair tahu ke dalam bak IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) terpadu, hanya di sentra industri tahu Desa Somopuro Kecamatan Jogonalan yang membuang langsung limbah tahu ke lingkungan tanpa pengolahan terlebih dahulu. Sistem pengolahan limbah terpadu dengan membuat saluran pembuangan secara komunal dimana limbah yang dihasilkan tiap unit industri dialirkan secara bersama-sama dan ditampung dalam sebuah bak beton yang selanjutnya hasil olahan limbah tersebut dialirkan menuju sungai yang jaraknya berdekatan dengan IPAL. Industri tahu yang tidak mengolah limbahnya langsung membuang ke halaman rumah. Limbah tahu tersebut masuk ke dalam saluran pembuangan yang nantinya bermuara pada sungai. Saluran pembuangan maupun air sungai tempat bermuaranya limbah tahu sebagian dimanfaatkan untuk keperluan irigasi sawah.

Menurut MetCalf dan Eddy (1972), batasan air limbah dikemukakan sebagai kombinasi dari cairan dan sampah-sampah cair yang masuk dari daerah pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan airtanah, air permukaan, air hujan yang mungkin ada. Karakteristik dari limbah industri tahu yang masih mengandung kadar protein tinggi apabila dibuang langsung ke lingkungan tanpa ada pengolahan terlebih dahulu untuk menurunkan konsentrasi protein dalam limbah tersebut mengakibatkan protein mudah terurai sehingga menimbulkan bau busuk yang mengganggu baik dari segi estetika maupun kesehatan selain itu dapat menurunkan kualitas air pada badan air yang menerima. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menganalisis konsentrasi parameter kualitas air limbah cair tahu, 2) menganalis konsentrasi parameter kualitas air sungai yang disebabkan oleh limbah cair industri tahu, 3) menganalisa pengaruh limbah cair.

Postingan Populer