Jumat, 15 Maret 2019
water treatment&wastewater treatment training,WA:082139125256
Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air limbah cair tahu,
menganalisis kualitas air sungai yang disebabkan oleh limbah industri tahu, dan
menganalisis pengaruh limbah cair limbah tahu terhadap air sungai. Metode
pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Hasil analisis menunjukkan limbah
cair tahu tanpa pengolahan di IPAL untuk parameter suhu, TSS, COD dan pH
melebihi baku mutu, sedangkan limbah tahu yang diolah di IPAL mengandung
kadar BOD dan COD yang melebihi baku mutu limbah. Kondisi kualitas air sungai
dari titik sebelum bercampur limbah tahu menuju ke titik setelah bercampur
limbah tahu mengalami penurunan kualitas yang ditunjukkan adanya parameter
kimia dan fisika yang melebihi baku mutu. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa limbah cair tahu berpengaruh pada menurunnya kualitas air
sungai di daerah penelitian.
Kualitas air merupakan salah
satu faktor penting untuk mengetahui
apakah suatu sumber air tersebut dapat
dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, seperti kebutuhan
air minum, pertanian, perikanan,
maupun digunakan untuk keperluan
lainnya. Kualitas air adalah kandungan
makhluk hidup, zat, energi, atau
komponen lain di dalam air (Peraturan
Pemerintah Nomor 20 tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air
dalam Effendy (2003). Daerah
penelitian meliputi Sungai Klego yang
berada di Desa Leses Kecamatan
Manisrenggo, Sungai Panggang di
Desa Somopuro Kecamatan
Jogonalan, Sungai Puluhan Utara di
Desa Bono Kecamatan Tulung, dan
Sungai Macanan di Desa Karanganom
Kecamatan Klaten Utara yang
dimanfaatkan sebagai tempat
pembuangan limbah cair tahu.
Sentra industri tahu yang
menjadi lokasi penelitian hampir
semua mengolah limbah cair tahu ke
dalam bak IPAL (Instalasi Pengolahan
Air Limbah) terpadu, hanya di sentra
industri tahu Desa Somopuro
Kecamatan Jogonalan yang
membuang langsung limbah tahu ke
lingkungan tanpa pengolahan terlebih
dahulu. Sistem pengolahan limbah
terpadu dengan membuat saluran
pembuangan secara komunal dimana
limbah yang dihasilkan tiap unit
industri dialirkan secara bersama-sama
dan ditampung dalam sebuah bak beton yang selanjutnya hasil olahan
limbah tersebut dialirkan menuju
sungai yang jaraknya berdekatan
dengan IPAL. Industri tahu yang tidak
mengolah limbahnya langsung
membuang ke halaman rumah.
Limbah tahu tersebut masuk ke dalam
saluran pembuangan yang nantinya
bermuara pada sungai. Saluran
pembuangan maupun air sungai
tempat bermuaranya limbah tahu
sebagian dimanfaatkan untuk
keperluan irigasi sawah.
Menurut MetCalf dan Eddy
(1972), batasan air limbah
dikemukakan sebagai kombinasi dari
cairan dan sampah-sampah cair yang
masuk dari daerah pemukiman,
perdagangan, perkantoran dan industri,
bersama-sama dengan airtanah, air
permukaan, air hujan yang mungkin
ada. Karakteristik dari limbah industri
tahu yang masih mengandung kadar
protein tinggi apabila dibuang
langsung ke lingkungan tanpa ada
pengolahan terlebih dahulu untuk
menurunkan konsentrasi protein dalam
limbah tersebut mengakibatkan
protein mudah terurai sehingga
menimbulkan bau busuk yang
mengganggu baik dari segi estetika
maupun kesehatan selain itu dapat
menurunkan kualitas air pada badan
air yang menerima.
Penelitian ini bertujuan untuk 1)
menganalisis konsentrasi parameter
kualitas air limbah cair tahu, 2)
menganalis konsentrasi parameter
kualitas air sungai yang disebabkan
oleh limbah cair industri tahu, 3)
menganalisa pengaruh limbah cair.